TOTABUAN.CO BOLMONG–Aksi penambang liar yang mengolah emas dengan mengunakan tong, membuat warga Doloduo Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) resah. Sebab sungai yang menjadi tempat penghidupan mereka diduga telah tercemar oleh limbah yang dihasilkan dari sisa pengolahan mas. Akibatnya hewan ternak serta ikan mati.
Beginilah kondisi sungai kosingolan yang terletak di Desa Doloduo Kecamatan Dumoga Barat.
Sungai yang dahulunya jernih, kini nampak dangkal dan kotor serta airnya telah dialiri dengan racun sisa pembuangan limbah tong pengolahan emas yang bercampur dengan potasium sianida.
Akibatnya pencemaran ini, hewan ternak warga seperti sapi dan ikan yang ada di sungai tersebut banyak yang mati.
Padahal delapan puluh persen warga Desa Doloduo mengunakan sungai ini sebagai tempat penghidupan mereka untuk mencuci pakaian, mandi, mencari ikan serta mengambil air untuk dikonsumsi. Apalagi disaat kemarau panjang seperti sekarang.
Selain resah, warga juga resah karena sewaktu waktu dapat mengancam kehidupan mereka, akibat mengunakan air dari sungai ini.
Warga telah melaporkan hal ini ke Pemkab Bolmong melalui dinas terkait, namun hingga saat ini tidak mendapat tanggapan yang serius.
“Kami warga sudah sangat resah dengan racun potasium sianida yang telah mencemari sungai ini,sebab sungai ini merupakan sumber penghidupan kami, seperti mencuci pakaian mandi, mencari ikan dan mengambil air untuk dikonsumsi terlebih disaat kemarau seperti ini. Selain resah kami juga ketakutan sebab sapi kami mati akibat mengkomsumsi air sungai ini, selain itu ikan yang ada disungai ini juga banyak yang mati. sewaktu waktu dapat mengancam kami,” ujar Ronny Bonde Warga Doloduo.
Warga tidak bisa berbuat banyak, selain hanya berharap agar Pemkab dapat menangani permasalahan tersebut. (Has)