TOTABUAN.CO – Pesatnya perkembangan teknologi mendorong perguruan tinggi (PT) swasta tertarik untuk memanfaatkannya dalam proses pengajarannya. Salah satu pemanfaatannya melalui pendidikan jarak jauh (PJJ) berbasis e-learning.
Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Prof Edy Suandi Hamid mengatakan saat ini penyelenggaraan PJJ pada pendidikan tinggi semakin terbuka.
“Hal ini harus dimanfaatkan bagi penyelenggara PT untuk memberikan akses lebih luas dan layanan bagi mereka yang tidak bisa mengikuti pendidikan tatap muka,” katanya di sela-sela “Lokakarya Pendidikan Jarak Jauh Berbasis E-Learning” di Jakarta, Rabu (25/3).
Namun demikian lanjutnya proses PJJ tetap tidak boleh mengabaikan mutu dan harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan seperti pada penyelenggaraan pendidikan reguler.
Dalam lokakarya itu hadir sekitar 100 perwakilan PT swasta dari seluruh Indonesia.
Terkait PJJ e-learning lanjut Edy tidak setiap PT bisa menyelenggarakannya. Selain secara formal program studi yang menerapkan e-learning harus terakreditasi A atau B, PT tersebut harus memiliki dan selalu mengembangkan sistem pengelolaan dan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan konunikasi.
Di samping itu PT juga harus memiliki sumber daya manusia pendukung, sarana prasarana, serta unit sumber belajar jarak jauh. “Jadi jangan diartikan PJJ sebagai pendidikan massal yang mengorbankan kualitas. Sama sekali tidak. Capaian pembelajarannya sama dengan pembelajaran tatap muka,” paparnya.
Bahkan selain itu tambahnya beban studi PJJ tidak berbeda dengan pertemuan tatap muka. Hanya proses belajar-mengajarnya yang berbeda.
Edy memandang upaya proses PJJ ini untuk meningkatkan kesempatan bagi masyarakat mengenyam pendidikan tinggi. Menurutnya PJJ di banyak negara maju sudah lama dikembangkan, bahkan berjangkauan internasional.
“Namun perlu diingatkan bagi kita tetap tidak boleh mengorbankan kualitas,” tegasnya.
Dalam PJJ, proses pendidikan sangat terbuka tanpa ada batasan usia, tahun ijazah, atau lainnya. Namun di sini mahasiswa dituntut sangat mandiri untuk melakukan pendalaman atas apa yang dia pelajari.
Kesadaran diri sendiri menjadi sesuatu yang sangat penting agar bisa berhasil baik dalam mengikuti PJJ.
PJJ dapat diselenggarakan melalui modus tunggal, ganda, dan modus konsorsium. Modus tunggal apabila diselenggarakan pada semua mata kuliah atau prodi.
Modus ganda apabila ada kombinasi tatap muka dan PJJ, dan modus konsorsium diselenggarakan melalui jejaring dengan lingkup satu PT ataupun antar PT nasional dan internasional.
sumber: beritasatu.com