TOTABUAN.CO BOLTIM – Curah hujan yang cukup tinggi membuat para petani cengkeh yang ada di kabupaten Bolmong Timur (Boltim) merugi karena cengkeh tak bisa dijemur. Curah hujan tinggi berdampak pada hasil panen karena cengkeh banyak yang rusak.
“Ada sekitar 50 kilo cengkih saya yang rusak karena tidak dijemur akibat cuaca yang sering hujan, ” ujar Hawasia warga Tutuyan, Selasa (10/02/2015).
Ibu paro baya ini mengaku walaupun masih bisa terjual tapi harganya sudah mengalami penurunan. Bahkan bisa sampai separuh dari harga pasaran.
“Memang masih bisa dijual tapi harganya sudah dibawah dari harga normal, ” tambahnya.
Berbeda dengan Zainal warga Desa Bulawan Kecamatan Kotabunan yang sengaja mengantisipasi kerusakan buah cengkehnya akibat tidak stabilnya proses pengeringan.
” Saya terpaksa melakukan pengasapan buah cengkih yang jika semenjak dipetik belum bisa dikeringkan akibat hujan, ” tutur Zainal
Lanjutnya, ini untuk mengurangi kadar air agar buah cengkih tidak busuk yang ujungnya akan rusak kalau dibiarkan. “Yang menyebabkan buah cengkih rusak yakni kadar airnya, jadi solusinya diasapi kalau sekitar 50 % kadar airnya berkurang pasti buah cengkih tersebut tidak akan mengalami kerusakan, ” tambah Zainal.
Hal itu diungkapkan Zainal karena sebelumnya dia juga mengaku pernah mengalami kerugian akibat buah cengkihnya rusak yakni sekitar 100 kg buah cengkihnya yang harus dijual dengan harga dibawah standar.
Sementara itu dari pantauan Totabuan.co harga cengkih masih bertengger di harga 127 ribu perkilogramnya, walaupun beberapa waktu lalu mengalami penurunan hingga 123 ribu perkilogramnya.(Wan)