TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Rival Jiko (24) warga Desa Talaga Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolmong Utara akhirnya meninggal dalam kondisi tidak wajar di dalam sel tahanan Polres Bolmong Senin (5/1/2015). Kondisi Rival saat itu penuh luka dan mandi darah saat berada di tahanan. Namun sebelum dia menghembuskan nafas terkahir, Rival masih meminta segelas air putih ke Kapolres AKBP William Simanjuntak saat melihatnya di sel tapi tak diindahkan.
Beberapa saksi mata menuturkan, saat Rival dan ZJ alias Zan berada di dalam sel tahanan, kondisi kakak beradik itu, dalam kondisi mandi darah. Kaki Rival penuh luka yang diduga akibat luka tembakan peluru karet.
“RivaI bersama adiknya, saat itu berada di dalam sel. Mereka berlumuran darah. Tapi dia (Rival Red) masih sempat minta air minum tapi, tak diberikan. Nanti saja ya, saya kembali dari penguburan anggota saya yang kamu bunuh, ” ujar beberapa saksi mata yang meniru perkataan Kapolres.
Tak berselang lama kata saksi mata, Rival terdengar sudah meninggal.
“ Rival meninggal sekitar pukul 10.30 wita. Dia langsung dibawah ke RS Datoe Binangkang,” tambahnya.
Kapolres Bolmong AKBP William Simanjuntak hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait dengan meninggalnya satu tahanan di sel Polres. Dia mengaku masih menghadiri pemakaman Aiptu Joko Suswanto di Kaidipang Bolmut.
“Sabar ya, saya masih di Bolmut hadiri pemakaman,” kata William lewat sending mesage service (SMS).
Diketahui, Rival merupakan tahanan atas kasus pembunuhan salah satu anggota polisi Polres Bolmong yang bertugas di Polsek Kaidipang. Rival dan adiknya Zan (14) diduga kuat merupakan pelaku atas tewasnya Aiptu Joko pada Sabtu (3/1/2015) dengan satu luka tikaman di dada.
Namun, saat dua pelaku ini ditangkap, kondisi kedua pelaku terlihat lebab dan memar. Bahkan kaki Rival penuh dengan bekas luka timah panas. Meski demikian, belum bisa disimpulkan penyebab dari meninggalnya Rival. Namun diduga kuat, korban kehabisan darah akibat luka yang dialaminya. (Has)
jadi pelajaran buat preman-preman