TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kasus dugaan penganiayaan dua tahanan di sel Polres Bolmong yang berujung maut, menarik perhatian para aktivis Komnas HAM. Salah satunya aktivis Komnas HAM Sandra Moniaga. Dia meminta agar kasus dugaan penganiaan itu secepatnya ditangani Kompolnas.
“Secepatnya untuk dilakukan investigasi, untuk mengungkap siapa pelakunya yang berujung meninggal satu tahanan,” kata Sandra saat dihubungi Rabu (7/1/2015).
Dia menjelaskan, alasan kenapa Kompolnas atau dilebaga internal Kepolisian yang harus turun, karena kasus ini terjadi diinternal Kepolisian. Sehingga penyelidikan di Internal lembaga Kepolisian harus dilakukan oleh lembaga itu sendiri asalkan di atas satu tingkat. Namun ketika Komnas HAM itu diperlukan maka kita akan turun untuk sama-sama melakukan investigasi.
“Intinya kalau itu diperlukan, Komnas HAM akan turun. Tapi yang terpenting adalah Kompolnas atau Internal Kepolisian di atas satu tingkat. Apalagi ini ada indikasi penyiksaan tahanan,” pungkas Sandra.
Diketahui dugaan tindak penganiayaan yang terjadi di Polres Bolmong setelah foto dua tersangka dengan kondisi mandi darah akibat luka pukulan tersebar. Bahkan dari kejadian, satu tersangka yang ditahan meninggal dan langsung dibawa ke RS Datoe Binangkang. Kejadian ini menarik perhatian serta protes atas tindakan yang terjadi yang dialami dua tahanan di dalam sel. (Has)