TOTABUAN.CO BOLMONG — Jajaran polisi dari Polres Bolmong terus melakukan pengejaran 10 orang yang diduga terkait tindak penganiayaan yang membuat korban luka 2 orang warga Desa Lolan Kecamatan Bolaang dan 1 korban dari anggota TNI Armed Lolak yang ikut dikeroyok pada hari ke-2 lebaran tepatnya dilokasi wisata pantai tanjung Mariri.
“Kami akan terus mengejar 10 pelaku lainnya yang belum tertangkap untuk menggiring mereka ke proses hukum,” kata Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan.
Selain kasus penganiayaan, pihaknya akan mendalami jaringan kelompok ini terkait kasus lainnya. ” Banyak laporan seperti kasus penghadangan, pelemparan mobil dan aniaya terhadap sopir yang beberapa kali terjadi di jalur trans AKD persimpangan desa Mariri,” tambah Kapolres.
Diketahui pasca kejadian, Sabtu (3/8) Polres Bolmong melakukan operasi sentaja tajam. Seratusan personil dikterjunkan untuk menyisir beberapa desa yang dipimpin Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan. Dari operasi yang digelar, empat diduga pelaku berhasil diciduk tim Reskrim. Mereka adalah IE (20) JM (18), AE (14) pelajar dan SP (14) pelajar.
Mereka warga Mariri satu dan dua. Selain itu aparat juga menyita puluhan panah wayer, dua pucuk senapan angin serta ribuan liter miras jenis cap tikus milik warga yang sering dijadikan lokasi kelompok ini berkumpul. Dengan demikian dari aksi penganiaayan dan penikaman itu, 9 org tersangka telah berhasil ditangkap. (Has)