TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pasar senggol yang hadir menjelang Idul Fitri, belum memberikan kontribusi ke daerah. Namun, untuk tahun ini sudah bisa ada kontribusi lewat pajak.
“ Untuk tahun ini besaran PAD dari pasar senggol 10 jutaan. Itu kita yang siapkan blangko pajak dan pedagang sendiri yang menyetor,” kata Kadis Disperindagkop Herman Aray saat diwawancarai sejumlah wartawan Senin (21/7).
Dia mengatakan, pajak yang dibayar oleh pedagang itu adalah tempat yang disediakan. Alasannya, Pemkot selaku otoritas yang ada di daerah, memberikan lokasi yang memang perlu untuk pungut biaya.
“ Ke depan akan kita usulkan lagi ke walikota soal tempat. Lokasi mana yang paling tepat biar para pedagang bisa lebih banyak lagi. Nah, kalau untuk tahun sebelumnya memang tidak ada PAD. Makanya ini akan dikelolah secara profesional,” tutur Herman.
Saat ini sudah dua hari pasar senggol dibuka. Ada empat ratus pedagang yang mulai berjualan di lokasi itu. Selain pedagang lokal, para pedagang bahan kebutuhan itu datang dari beberapa daerah seperti Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Gorontalo, Manado bahkan dari Makasar.
Namun meski demikian, lokasi pasar senggol yang diberikan Pemkot Kotamobagu sekarang ini, sudah tidak sama dengan yang ada di jalan Kartini sebelumnya. Selain lokasinya masih jauh lebih bagus, badan jalan masih lebih besar dan memanjang sehingga bisa menampung sejumlah pedagang.(Has)