TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Kasus kematian ayam secara mendadak kembali terjadi di Kotamobagu, Rabu (9/7). Namun kali ini, ayam yang mati diduga karena flu burung tak sebanyak seperti pada pekan-pekan sebelumnya.
Kepala Seksi Pengendalian Pengembangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Perikanan Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (DP4K) Kotamobagu, Abdul Manap Pudul, mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah pencegahan.
“Ada dua ayam yang di Kelurahan Motoboi Kecil pada Rabu pagi ini. Kami langsung melakukan penyemprotan disinfektan di areal matinya ayam tersebut,” ujar.
Dia mengakui, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian ayam tersebut. Namun menurutnya, upaya pencegahan tetap dilakukan. Ini guna mencegah kemungkinan ayam-ayam yang mati tersebut karena virus H5N1.
“Berdasarkan hasil tes cepat pada kasus kematian ayam secara mendadak beberapa waktu lalu memang positif flu burung. Kali ini, kami belum bisa memastikan apakah ayam-ayam tersebut terkena flu burung atau tetelo. Tapi lebih ada upaya pecegahan,” ujar Manap.
Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara. Langkah ini dilakukan karena unggas yang terkena flu burung ini bukan hanya terjadi di Kotamobagu saja, tapi juga di daerah lainya.
“Kami mendapat informasi, Unit Respon Cepat Penanganan Penyakit Hewan Menula Strategis telah mengambil sampel pupuk organik di Kabupaten Boltim. Bisa pupuk organik yang diperoleh dari Goronalo tersebut juga terdapat virus H5N1,” tandanya.(Has)