TOTABUAN.CO BOLMONG – Puluhan pemuda yang tergambung dalam Aliansi Pemuda Peduli Pembangunan (AP3) Bolmong menggelar aksi demo di kantor Pemkab Bolmong, Senin (16/6).
Aksi demo itu menyatakan keprihatinan terhadap permasalahan yang terjadi kepada sejumlah pejabat di Bolmong. Seperti terlibat kasus korupsi, roling kepala sekolah yang menyebabkan sejumlah sekolah disegel, serta hasil pemeriksaan (LHP) BPK-RI, Bolmong selalu mendapat opini disclaimer .
“Guna menjaga kelancaran pemerintah kedepan, kami meminta agar Bupati Bolmong, mencopot sejumlah pejabat yang terlibat kasus korupsi dan pejabat yang dinilai sebagai biang permasalahan,” kata Adriadi Paputungan, dalam orasinya Senin (16/6).
Mereka juga menyebutkan tiga pejabat yaitu Sekda Bolmong Farid Asimin, Asiseten III Ulfa Paputungan, dan Kadis Pendidikan Bolmong merupakan pejabat biang kerok persoalan di Bolmong.
Pantauan totabuan.co, aksi tersebut nyaris bentrok, karena saat pendemo memasuki kantor Pemkab Bolmong, dihadang puluhan personil Sat Pol PP dan sejumlah Polisi. Saling dorong pun tak terelakan. Namun, aksi tersebut tak berlangsung lama karena Bupati Bolmong Salihi Mokodongan telah mengizinkan para pendemo masuk kantor dan melakukan tatap muka.
Saat bertemu, para pendemo melayangkan beragam tuntututan dan kritikan kepada Bupati Salihi. Menanggapi peryataan para pendemo, Bupati Bolmong Salihi Mokodongan dengan sikap tenang mengatakan, terkait pencopotan sejumlah pejabat tersebut, pihaknya masih akan mengkajinya lagi.
Menurut Bupati evaluasi terhadap kinerja SKPD sampai hari ini, tidak ada yang bermasalah, semuanya berjalan dengan baik.
“ Terkait Bolmong sudah dua kali mendapatkan opini disclaimer dari BPK. Masalah itu kan bawaan dari pemerintahan sebelumnya,” kata Bupati.
Bupati menambahkan saat ini pemerintah sudah berjalan dengan baik. Untuk tahun ini, sejumlah program kerja berupa pembuatan infrastruktur di Bolmong sudah mulai berjalan, tandas Salihi. (Irgi)