TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Rapat paripurna DPRD Kotamobagu Jumat (03/1) nyaris terjadi baku pukul. Rapat yang mengagendakan terkait pengesahan rancangan anggaran pendapatan dan belanja (APBD) tahun 2014, itu bukan hanya dihadiri para pmpinan SKPD akan tetapi, dihadiri Walikota dan wakil walikota Tatong Bara dan Jainudin Damopolii.
Sejumlah legislator yang terbakar emosi nyaris adu jotos di ruang paripurna, berawal inetrupsi anggota Komisi I DPRD Kotamobagu Ridwan Makalalag setelah anggota Banggar DPRD Kotamobagu Suardi Baso membacakan laporan. Ridwan menyatakan anggaran untuk Masjid Raya Baitul Makmur tidak dihentikan.
“Tidak tidak tercantum Rp 5 miliar, namun ada Rp 300 juta. Sudah ada. Itikad baik dari pemerintah untuk melanjutkan pembangunan masjid itu,” kata Ridwan.
Dia pun mengusulkan voting untuk menentukan opsi penganggaran Rp 5 miliar atau kembali pada pembahasan di Komisi I. Hujan interupsi kemudian terjadi. Mudasir Potabuga dari PAN dan Rudini Sako dari Partai Golkar tampak emosi. Rudini tampak mengejar Ridwan Makalalag.
Kericuhan pun tak terelakkan. Beberapa anggota dewan ada yang naik ke meja. Sementara itu, beberapa di antara anggota Dewan mencoba menenangkan yang lain.
Ketua DPRD Kotamobagu Rustam Siahaan pun tampak terpancing. Dia berteriak untuk mengendalikan suasana.
Rapat pun diskorsing. Namun, Wakil Wali Kota Jainuddin Damopolii yang biasanya berpembawaan kalem tersulut emosi. Dia tampak berselisih dengan Ishak Sugeha. Kejadian tersebut menyulut Anakiah Mokoginta, anggota DPRD Kotamobagu yang juga istri wakil wali kota tersulut emosi.
Keadaan mereda setelah pertemuan sekitar 10 menit di ruang Ketua DPRD Kotamobagu. Tak lama kemudian, rapat pun dilanjutkan dengan pembacaan pandangan akhir tiap fraksi.
Editor Hasdy Fattah