TOTABUAN.CO BOLMONG –Pertemuan itu membahas penyelesaian konflik di kalangan masyarakat di wilayah Dumoga Bersatu. Dari pertemuan itu, telah menyepakati beberapa upaya strategis yang akan dilakukan guna mengatasi konflik di daerah itu.
“ Ada beberapa point yang disepakati diantaranya operasi senjata tajam, minuman keras, dan knalpot racing. Kemungkinan oprerasi tersebut akan dilakukan pada Mei ini juga,” kata Salihi.
Namun, sebelum dilakukan operasi, warga diminta berinisiatif menyerahkan senjata tajam. Begitu juga dengan warga yang menjual minuman keras, agar menghentikan kegiatan jual beli miras, kata Salihi.
Kapolres Bolmong AKBPP Hisar Siallagan pun memberikan apresiasi positif terkait upaya damai di Dumoga Raya. Penyelesaian masalah di Dumoga jika hanya dilakukan satu institusi, pasti akhirnya tidak maksimal. Untuk itu pihaknya bersama-sama membahas langkah penyelesaian konflik.
“ Baiknya perdayakan perangkat desa atau tokoh masyarakat untuk dibuatkan kesepakatan dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup) dalam meciptakan wilayah yang aman,” Kata Hisar.
Kapolres menambahkan dengan upaya ini berarti ada kemajuan dalam upaya mewujudkan kondusifitas di wilayah Dumoga.
Dandim 1303, Letkol Arh M J Malik mengungkapkan, guna mencegah konflik, pihak TNI siap mendukung. Antisipasi tingginya angka konflik, akan diarahkan pada kegiatan fisik maupun non fisik.
“Untuk kegiatan fisik mengajak semua warga di Dumoga bersatu untuk melakukan kerja bakti seperti pengerasan jalan dan lain sebagainya, dan untuk kegiatan nonfisik akan mengajak warga mengingat pentingnya kesatuan dan persatuan, masalah kebangsaan serta menghidupkan kembali organisasi kepemudaan yang ada di desa.
Sementara itu, hadir dalam rapat tersebut adalah Bupati Hi Salihi Mokodongan, Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan SIK, Ketua DPRD Bolmong Hi Abdul Kadir Mangkat SE, Kepala Kejaksaan Negeri Kotamobagu Fien Ering SH MH, Dandim 1303 Bolmong Letko M J Malik, Ketua Pengadilan Negeri Kotamobagu Aries B langgeng SH MH, Wakil Bupati Yanny R Tuuk STh MM, Sekdakab Bolmong Drs Farid Asimin MAP. (irgi/Has)