TOTABUAN.CO BOLMONG – Tak hanya aksi demo yang dilakukan ratusan honorer kategori dua (K2) Bolmong yang dinyatakan tidak lolos dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Namun, ratusan honorer tersebut mengadukan pelanggaran yang terjadi dengan menyurati Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surat bernomor 03/FHI/Bolmong/18/2/2014 yang dikeluarkan ratusan tenaga honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Indonesia (FHI) Bolmong menyampaikan, hasil seleski terdapat banyak yang bukan tenaga honorer.
“Hak kami dirampas, itu sebabnya kami meminta kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (KemenPAN&RB) untuk meninjau dan membatalkan kembali hasil yang telah diumumkan beberapa hari lalu,” kata Ketua FHI Bolmong Mohammad Suriansyah Thalib.
Menurutnya, sudah ada lima perwakilan FHI Bolmong telah ke Jakarta membawa surat tersebut. FHI Bolmong juga melampirkan daftar tenaga honorer dan bukan honorer namun lulus dalam tes. Untuk yang bukan honorer terdapat 57 nama. Sementara, dari 1.250 orang yang dinyatakan lulus validasi dan mengikuti ujian yang tercatat sebagai tenaga honorer di Bolmong hanya 114 orang.
Editor Hasdy Fattah