TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kualitas pekerjaan Masjid Raya Baitul Makmur (MRBM) Kotamobagu mulai diragukan warga. Terbukti, lantai sepenjang 12 meter yang berada di lantai tiga ambruk. Padahal, dana yang sudah dihabiskan untuk pembangunan masjid itu, sudah mencapai 28 milyar atau tiga tahun anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) sejak 2010 lalu.
“ Kuatirlah, masa bisa ambruk. Berarti kualitas pekerjaan yang dikerjakan oleh PT Waskita diragukan,” tutur Mastin Mamonto warga Kotamobagu, Senin (6/1).
Kekuatiran terkait dengan kualitas pekerjaan Masjid lanjut Mastin, karena belum saja menampung jamaah, lantai Masjid sudah ambruk. Apalagi kalau sudah menampung ribuan jamaah, tidak menutup kemungkinan akan lebih bahaya lagi, tuturnya.
Disisi lain pihak kontraktor yakni PT Waskita mengakui jika ada lantai di sisi barat lantai tiga ambruk. Dwi salah satu staf PT Waskita saat ditemui dilokasi Senin (6/1) tak mengelak. Kata Dwi, itu dikarenakan las plang yang menahan lantai yang dicor, sudah dicabut.
“ Iya memang ambruk Mas. Ambruknya lantai karena las plangnya sudah dicabut,” tutur Dwi.
Meski demikian, pihak PT Waskita kata Dwi tetap akan bertanggung jawab terkait dengan ambruknya lantai tersebut.
Diketahui, pekerjaan Masjid Raya Baitul Makmur dimulai sejak 2010 lalu. Sejak ditenderkan pembangunan Masjid tersebut, mulai terjadi masalah hukum. Termasuk dugaan penjualan besi yang tiga orang sudah ditetapakan sebagai tersangka. Selain itu, hingga kini, dana 28 milyar yang sudah terserap pada pembangunan Masjid, belum dilakukan audit.
Editor Hasdy Fattah