TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Mulyono Goma (50) tampak masih setia menjaga kondisi keponakannya. ZJ alias Zan, tampak masih terbaring lemah di ruang ICU Rumah Sakit Umum Datoe Binangkang dengan kondisi yang masih lemah. Wajah Zan tampak terlihat lebam, dan warnah biru masih menghiasi kedua biji mata remaja berumur 14 tahun ini. Setiap kali bergerak, Zan harus merinti kesakitan. Sebab selain merasa sakit di sekujur tubuhnya, kaki kanan Zan juga ternyata mengalami luka tembakan yang tembus tulang.
Namun meski dalam keadaan lemah, dia masih ingin menceritakan bagaimana kondisi dia bersama almarhum kakaknya saat sedang berada di sel tahanan. Dia mengatakan, meski dalam keadaan koma saat berada di sel, namun Zan masih mengingat kalau kakaknya meninggal di sel usai dipukul.
“Kami berdua dipukul sepanjang malam. Kamai sudah meminta ampun tapi itu tidak didengar,” kata Zan dengan wajah lebam.
Dia membantah kalau ada informasi kakaknya meninggal karena bunuh diri. “Itu tidak benar. Kakak saya meninggal karena dipukul,”ucap Zan meski matanya tidak bisa dibuka.
Di dalam sel, kami tidak diberikan air minum. Makan saja hanya dua sendok. Air saja, hanya diberikan dipenutup botol air mineral.
“Tembak saja saya, daripada kami tersiksa,” kata Zan sambil merintih kesakitan.
Saya sempat menangis melihat kondisi kaka saya yang sudah tidak bergerak, akunya. Namun, beberapa oknum anggota polisi menduga kalau kaka saya pura-pura mati. Namun setelah diperiksa ternyata benar-benar meninggal,pungkasnya.
Saat ini kondisi Zan masih dalam perawatan tim medis. Dia mengaku sudah mendapat makan. Bahkan sering disajikan daging, susu serta sayur-sayuran. Zan pada Senin (5/1/2015) langsung dilarikan ke Puskesmas Gogagoman saat diketahui kakaknya meninggal. Di sana Zan baru mendapat perawatan tim media pasca dia ditangkap bersama kakaknya pada sabtu pekan lalu. (Has)