WARGA Kotamobagu salah satunya yang menikmati panen cengkeh tahun ini. Meski tak ada perkebunan cengkeh di wilayah Kotamobagu, namun rata-rata pemilik cengkeh di wilayah Bolmong Raya berasal dari Kotamobagu.
Makanya tak heran jika setiap panen cengkeh, warga Kotamobagu ramai menjemur cengkeh. Namun yang menjadi permasalah saat ini adalah tata letak menjemur cengkeh yang mengambil badan jalan.
Beberapa jalur jalan utama jadi sempit atas aktivitas penjemuran cengkeh ini. Jalan yang lebar hingga 8 meter, tersisa tinggal 4 meter, atau separuhnya dikuasai penjemur cengkeh.
Kendaraan melintas harus hati-hati karena dikiri kanan terdapat jemuran cengkeh. Warga yang memiliki jemuran seakan mengabaikan kenyamanan pengendara. Padahal jalan raya bukan tempat untuk mejemur, tapi untuk dilalui kendaraan.
Bahkan dari amatan kami dibebera tempat, batu-batu berukuran diatas kepalan tangan sisa penindis terpal jemuran malah dibiarkan tegeletak di jalan. Inikan bisa bikin celaka.
Jadi kami sebagai pengendara, meminta kepada masyarakat pemilik cengkeh janganlah mengambil badan jalan sebagai tempat menjemur. Atau tidak, jemurlah cengkeh Anda tapi jangan sampai ganggu kenyaman pengendara.
Pengirim: Riswan Paputungan
CITIZEN JOURNALIST : memberi ruang kepada Anda melaporkan peristiwa disekitar Anda baik kegiatan sosial, kegiatan kelompok, organisasi atau kritik terhadap pelayanan publik Dll. Kirim beritanya (disertai foto objek, atau pengirim), ke email : redaksitotabuan@gmail.com | pengirim disertai alamat dan nomor contak| seluruh isi berita jadi tanggung jawab pengirim.