TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Tahun anggaran 2017 mendatang, proyek pelebaran jalan nasional jalur Mogolaing-Mongkonai, Kotamobagu Barat dimulai. Rencananya, proyek ini akan menghabiskan anggaran Rp100 miliar dari APBN. Namun, meski akan dilebarkan, masyarakat Mogolaing hingga Mongkonai tak perlu kuatir. Pasalnya, pelebaran jalan ini tak akan mengambil tanah warga, seperti isu yang berkembang.
“Untuk jalan Mongkonai-Mogolaing akan dimulai tahun depan. Rencananya perbaikan jalan ini akan dimulai dari Yusuf Sadiro – Jalan Sutoyo, Roberta, Jalan Mogolaing, Adampe Dolot hingga Mongkonai. Tapi masyarakat tak perlu kuatir karena pelebaran jalan tersebut tak akan sampai halaman warga,” kata Wali Kota Tatong Bara, Jumat (7/10) lalu.
Ia merinci, jalan utama ini hanya akan tambah panjang 1 meter.
“Jalan tersebut sudah lebar. Kami hanya akan menambah 1 meter untuk membangun drainase. Itupun hanya pohon-pohon yang dipangkas. Ini juga untuk mendukung jalan di perkotaan yakni drainase ditutup dengan beton.untuk Mogolaing kan sudah ada dua jalur. Kami hanya akan menambah untuk menutup drainase tersebut,” jelas Wali kota.
Setelah dibangun jalan tersebut, kedepannya Pemkot akan memasang lampu jalan dan kembali menanam pohon-pohon pelindung.
Terpisah, Kepala Pekerjaan Umum (PU) Sande Dondo menjelaskan, setelah proyek pelebaran jalan, Pemkot juga akan membangun enam gapura pintu masuk, termasuk didalamnya di Pintu Masuk Mongkonai.
“Ada Enam pintu masuk yang akan dibangun. Tapi setelah selesai pelebaran jalan di Mongkonai. Masyarakat saya harap tak perlu kuatir pelebaran jalan akan mengambil tanah warga. Ini sengaja dilakukan sebagai syarat jalan di perkotaan,” ujar Sande. (Mg2)