TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Dalam rangka meningkatkan serta mendorong efisiensi dan efektivitas usaha dibidang peternakan, Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan (DP4K) Kotamobagu melaksanakan uji coba Biogas. Hasilnya sudah bisa dinikmati warga sekitar.
Kegiatan ini merupakan rangkaian pembinaan kelembagaan petani/peternak agsr nantinya bisa dikembangkan oleh kelompok peternakan di Kotamobagu.
Menurut Kepala DP4K Kota Kotamobagu Hardy Mokodompit, Biogas dan pemanfaatannya sangat efektif, selain digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, biogas yang dihasilkan juga digunakan untuk penerangan. Selain itu, hasil pembuangan limbah ternaknya juga dimanfaatkan untuk usaha tani sayuran.
“Uji coba ini sudah kita lakukan,dan terbukti sudah memberi manfaat kepada warga sekitar,” kata Hardy Jumat (12/8/2016).
Ia mengatakan, nantinya bantuan sapi yang akan diberikan Pemkot Kotamobagu kepada empat kelompok yang ada di Kotamobagu pada triwulan IV ini, bisa dikembangkan sebagaimana yang sudah diuji coba DP4K yang berada di Desa Kopandakan.
Bantuan sapi lanjutnya, bukan hanya sekedar diternakan, akan tetapi bagaimana kelompok peternak untuk dapat melakukan pengembangan, termasuk pupuk organik, dan biogas.
“Saya berharap dapat memberi suntikan motivasi khususnya kepada para peternak untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam usaha ternak ditempatnya masing-masing,” tuturnya.
Direncanakan pada 2016 ini, akan ada pemberina bantuan sapi bagi kelompok peternak di Kotamobagu. untuk tahun ini ada empat kelompok yang akan menerima bantuan. Yakni yang ada di Kelurahan Biga, Sinindian, Poyowa Besar, dan Desa Kopandakan.
Hardy menerangkan, untuk satu ekor sapi, bisa menghasilkan tiga liter urin dalam setiap hari. Urin tersebut bisa dijadikan biogas serta kotoran sapi bisa dijadikan pupuk organik. Sehingga sangat bermanfaat jika bantuan sapi bagi para kelompok dikandangkan agar peternak bisa memanfaatkan peluang usaha yang ada. (Mg2)