TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Aksi demo dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bolmong Raya di kantor walikota Kotamobagu nyaris ricuh Jumat (5/2). Sejumlah anggota Pol PP menghadang puluhan pendemo saat masuk ke kantor walikota menemui Wali kota Tatong Bara.
Aksi saling dorong antara dengan anggota Satpol PP terjadi saat para mahasiswa akan masuk ke kantor walikota. Mahasiswa memaksa masuk dengan tujuan ingin bertemu dengan Wali Kota Tatong Bara.
“Sudah dijelaskan bahwa Ibu wali kota sedang berada di luar daerah,” kata Kasatpol PP Sahaya Mokoginta.
Beruntung aksi saling dorong langsung dilerai dan mahasiswa mengurungkan niat mereka bertemu dengan wali kota.
Aksi para mahasiswa ini mempertanyakan tiga tahun kepemimpinan Wali kota Tatong Bara dan Wakil Wali Kota Djainuddin Damopolii terkait visi misi mereka saat dilantik September 2014 lalu.
Sedikitnya ada enam sektor yang menjadi pertanyakan para mahasiswa. Mulai dari sektor usaha, sektor pendidikan, sektor budaya, sektor pariwisata, sektor pasar, sektor kesehatan dinilai belum ada perubahan, ujar Koordinator lapangan Sutrisno Tola.
Sekretaris kota Kotamobagu Tahlis Gallang saat menerima para mahasiswa mengatakan, semua program sementara jalan termasuk akan melakukan evaluasi kepada pihak ketiga. Dia mencontohkan untuk APBD tahun anggaran 2016 ini, semua program tertumpuh untuk kepentingan dan kemajuan daerah.
“Jadi saya rasa adik-adik mahasiswa harus paham. Bahwa semua program sementara berjalan. Tidak serta merta membalikan telapak tangan,” ujarnya.
Tiga puluh menit berlangsung, para mahasiswa meninggalkan kantor walikota dan menuju kantor Kejaksaan Negeri Kotamobagu. (Rez/Has)
Support untuk mahasiswa dan HMI, yang jelas selama 3 tahun kepemimpinan TB-Jadi tidak ada investasi masuk Kotamobagu. Jangankan investor besar, sedangkan pedagang kampung alias inde-inde terlantar dipasar karena dilarang berjualan dalam pasar kong musti mo bayar macam-macam………. Kasian lhu Kota Kotamobagu…………………………..