TOTABUAN.CO — Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan akan bergerak untuk mengawasi makanan dan obat-obatan dengan kandungan zat berbahaya setelah penggerebekan kikil berformalin. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan di sektor hulu produksi.
“Jadi rencananya kita melakukan pengawasan, tapi pakai ‘undercover buy‘, itu kita beli untuk diteliti tanpa sepengetahuan mereka,” kata Kepala Balai Besar POM DKI Jakarta Dewi Prawitasari di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2015).
BPOM akan mengumpulkan berbagai macam sampel makanan dan obat-obatan yang beredar di pasar terlebih dahulu. Setelah menemukan hasil, fokus penelusuran akan dilakukan di sektor hulu produksi makanan dan obat-obatan itu.
BPOM harus hati-hati. Dewi menyebut tak semua kikil dan makanan lain menggunakan zat kimia berbahaya. “Tak semua yang ada di pasar itu kikilnya berformalin. Jangan sampai salah tangkap,” kata Dewi.
Setelah hasil penelitian ditemukan, pemerintah provinsi dan pemerintah kota serta pihak kepolisian akan dilibatkan untuk melakukan tindakan operasi bersama. Operasi itu akan dilakukan di lima daerah kota administratif yang ada di DKI Jakarta.
Dewi belum bicara secara rinci terkait kapan operasi akan dilakukan. Yang jelas, operasi akan dilakukan dalam bulan ini. “Insya Allah bulan ini. Kita nanti lihat hasil penyelidikan dulu,” tandas dia.
sumber : metrotvnews.com