TOTABUAN.CO — Selama ini ilmuwan memang melakukan banyak percobaan untuk mengembangkan organ-organ tubuh manusia. Mulai dari telinga buatan, jantung, dan baru-baru ini ilmuwan berhasil mengembangkan penis buatan di laboratorium.
Organ ini akan digunakan untuk membantu pria yang telah kehilangan organ intim mereka akibat kecelakaan, operasi, kanker, atau kelainan sejak lahir. Saat ini percobaan ini dilakukan oleh Wake Forest Institute for Regenerative Medicine di North Carolina.
Meski dikabarkan telah berhasil mengembangkan penis buatan, namun saat ini penis buatan tersebut masih dalam tahap percobaan. Penelitian akan mencoba menguji ketahanan, fungsi, dan keamanan organ buatan tersebut untuk digunakan oleh manusia. Jika uji coba ini berjalan mulus, pemerintah Amerika Serikat akan memberikan izin untuk melakukan tes penggunaannya pada manusia dalam waktu lima tahun mendatang.
Tak hanya penis, awal tahun ini peneliti yang sama juga mengklaim bahwa mereka telah sukses mengembangkan vagina buatan di laboratorium dan telah melakukan implan pada empat remaja. Implan vagina tersebut diberikan pada remaja yang mengalami sindrom MRKH, yaitu kondisi genetik langka yang membuat vagina wanita tidak berkembang atau bahkan tidak ada.
Organ tersebut juga memungkinkan untuk diberikan pada pasien kanker atau wanita yang mengalami kecelakaan dan kehilangan organ intimnya, seperti dilansir oleh Daily Mail (06/10).
Pengembangan penis buatan ini sebenarnya sudah sejak lama dilakukan, pada tahun 2008 peneliti sudah berusaha mengembangkan penis dari kelinci. Untuk menghindari penolakan dari tubuh pasien terhadap implan penis yang akan dilakukan peneliti akan mengembangkan penis buatan tersebut dari sel tubuh pasien sendiri.
Diperkirakan peneliti bisa mengembangkan penis buatan dari sel pasien dalam waktu enam minggu. Untuk membuat struktur penis, peneliti akan menggunakan penis orang lain yang telah dibersihkan sehingga sel donor tidak bercampur dengan sel pasien dan menutupnya dengan kolagen.
Untuk merekonstruksi penis, peneliti juga menggunakan kulit dari lengan atau selangkangan pasien, ditambah dengan pompa yang bisa membantu pasien untuk mengalami ereksi. Ereksi sebenarnya adalah salah satu masalah yang dipikirkan oleh peneliti karena kemungkinan untuk membuat penis tersebut berfungsi alami dan bisa ereksi cukup sulit.
Hingga saat ini pengembangan penis buatan ini masih dalam tahap percobaan dan belum diuji coba pada manusia secara langsung. Karena itu, perawatan bagi pria yang membutuhkan penis buatan tentunya masih belum akan tersedia dalam waktu dekat, setidaknya tidak dalam waktu lima tahun lagi.
sumber : merdeka.com