TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Gagasaan pembentukan asosiasi wartawan biro terus mendapat suport dari sejumlah kalangan. Di mana asosiasi yang berisi para pekerja media ini patut dilakukan sebagai wadah untuk memfilter, sekaligus meminimalisir oknum yang mengaku wartawan yang sering melakukan pemerasan.
Dukungan ini muncul dari Ketua DPD II PAN Kotamobagu Begie Gobel. Mantan wartawan yang tidak lama lagi akan dilantik menjadi anggota DPRD Kotamobagu itu mengatakan, sangat perlu untuk dilakukan. Pertama kata Begie, selain sebagai wadah, asosiasi ini nantinya akan melakukan pengawasan terhadap para pekerja media di mana wartawan itu bertugas.
“Saya rasa ini gagasan yang positif. Selaku mantan wartawan saya juga mendukung dengan ide ini. Apaterlebih ada niat positif didalamnnya,” kata Begie saat dimintai tanggapan Kamis (14/8).
Banyak hal yang memang perlu dilakukan para wartawan didaerah kata dia. Meski tak harus mengurangi tugas dan fungsi sebagai selaku peliput di daerah mereka bertugas, perlu adanya kontrol terkait oknum-oknum yang mengaku wartawan yang sering merusak citra dan profesi wartawan, rencana program yang akan diisis inin juga patus diberikan dukungan
“Saya selaku pribadi tentu sangat mendukung gagasan ini. Ternyata setelah membaca maksud dan tujuan, gagasan ini akan diisi dengan progeam sosial ,” tandas Begie.
Hal senada juga dikatakan pengamat Hukum Nayodo Koerniawan. Ketua KPU Kotamobagu ini menyatakan dukungan terkait ide tersebut. “Bagus itu. Ini mempunyai nilai positif. Bahkan ini meminimalisir oknum-oknum wartawan yang sering melakukan pemerasan,” tegas Nayodo.
Nah, ketika asosiasi ini terbentuk lanjutnya , wadah ini nantinya akan memprotec oknum-oknum wartawan yang sering melakukan tindakan yang memalukan itu. “Saya dukung itu. Asalkan wadah ini diperdayakan, dan diisi dengan hal-hal yang positif,” ujarnya.
Gagasan pembentukan asosiasi wartawan biro ini muncul, seiring hadirnya persoalan yang dilakukan oknum yang mengatasnamakan wartawan untuk melakukan pemerasan. Bahkan, ulah para oknum yang mengaku wartawan ini telah meresahkan serta memalukan,ujar Rensa Bambuena wartawan Koran Sindo biro Kotamobagu. (Has)
Selain membentuk asosiasi, jurnalis BMR harus bernaung di bawah organisasi profesi, spt PWI, AJI, PWI Reformasi, dan IJTI. Gunanya untuk melindungi kepentingan profesi, seperti ancaman fisik, verbal, dan pelecehan profesi terutama pejabat. Yang saya pantau, organisasi profesi di KK-BMR belum ada. Supaya jika terjadi hal2 yg tidak diinginkan menyangkut profesi kejurnalistikan, langsung menjadi isu nasional, karena jaringan organisasi profesi bermain. Hidup, jurnalis! Begitu mulai tugasmu.